Senin, 16 November 2015

Wisata Alam Wonosoco

Desa Wonosoco teletak di selatan Kudus, dari pusat pemerintahan, desa ini berjarak sekitar 45 menit. Jalur untuk menuju ke sana banyak dilalui kendaraan yang melakukan perjalanan Kudus-Purwodadi. Menuju ke desa yang berada di Kecamatan Undaan itu tidaklah sulit. Papan penanda desa wisata ada di tiap persimpangan.
Perjalanan ke sana disuguhi keindahan alam berupa hamparan hijau sawah dan pegunungan karst Kendeng yang membentang timur ke barat. Semilir angin sepoi-sepoi berhembus di perjalanan. Hanya satu jalan selebar sekitar dua meter untuk menuju ke sana.
Wisata alam yang ada di desa ini terdiri dari wisata goa, sendang, dan petilasan. Kegiatan budaya disuguhkan oleh masyarakat Wonosoco secara rutin tiap tahun.
Hanya dengan Rp 3.000 per orang, mata pengunjung sudah dapat dimanjakan indahnya pemandangan khas pegunungan itu.
Wonosoco juga menyediakan pemandu yang dibentuk oleh masyarakat bersama perangkat desa. Itu bertujuan untuk menemani para wisatawan berkeliling desa termasuk menemani keliling gua.
"Ada sekitar delapan hingga sembilan gua. Gua yang baru ditemukan pada 2010 ada tiga. Kemungkinan masih ada gua lain yang belum diketahui.
Tiga gua baru itu diberi nama Gua Batu Cantik, Gua Keraton, dan Gua Surodipo. Untuk mencapai ke gua perlu menempuh jarak sekitar satu kilometer dengan medan jalan menanjak.
Menurut Setiyo, gua di Wonosoco memiliki stalaktit dan stalakmit yang indah di beberapa titik dalam gua.
Ketiga gua memiliki ciri khas tersendiri. Gua Batu Cantik terletak di ketinggian 300 meter di atas permukaan laut. Lebar mulut gua sekitar satu meter persegi.
Gua ini memiliki stalaktit yang berwarna putih. Sesuai namanya, dalam gua ini memiliki stalaktit yang indah meski ukuran dalam gua yang sempit.
Tidak jauh jaraknya ada Gua Keraton. Stalaktit di dalam gua ini berwarna hitam keabu-abuan. Dalam gua ini mempunyai kelokan serta bertingkat.
Di dalamnya, terdapat sumur air jernih sedalam sekitar 15 meter. Dipercaya airnya mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Gua Surodipo tidak berbeda dengan Gua Keraton. Keduanya memiliki kontur mirip. "Satu kilometer dari desa ada sendang. Di Wonosoco ada dua sendang, Dewot dan Ganding," tandas Setiyo. Kebudayaan khas, Wonosoco memiliki Wayang Klithik yang terbuat dari kayu. Kebudayaan ini sering ditampilkan jika ada acara-acara tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar