Senin, 19 Oktober 2015

MUSEUM PATIAYAM

Lokasi Situs Purbakala Patiayam berada sekitar ± 500 m dari Jalan Raya Kudus-Pati dan ditandai dengan gapura yang berbentuk gading gajah.
Situs Purbakala Patiayam adalah situs purba di Pegunungan Patiayam, Dukuh Kancilan, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Sekitar 1.500 fosil ditemukan di Patiayam dan kini disimpan di rumah-rumah penduduk. Sebagian gading gajah ditempatkan di Museum Ronggowarsito Semarang.
Situs Patiayam merupakan bagian dari Gunung Muria. Luasnya 2.902,2 hektare meliputi wilayah Kudus dan beberapa kecamatan di Pati. Di gunung ini terdapat makam dan Masjid Sunan Muria, air terjun, motel, penginapan, sejumlah villa, dan warung makan. Jaraknya hanya 18 kilometer dari kota Kudus.
Situs purba Patiayam memiliki persamaan dengan situs purba Sangiran, Trinil, Mojokerto, dan Nganjuk. Keunggulan komparatif situs Patiayam adalah fosilnya yang utuh dikarenakan peimbunan adalah abu vulkanik halus dan pembentukan fosil berlangsung baik. Di sekitarannya tidak terdapat sungai besar sehingga fosil ini tidak pindah lokasi karena erosi. Keadaan ini berbeda dengan situs purbakala lainnya dimana fosil ditemukan pada endapan sungai.
Situs Patiayam merupakan salah satu situs terlengkap. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya manusia purba (Homo erectus), fauna vertebrata dan fauna invertabrata. Ada juga alat-alat batu manusia dari hasil budaya manusia purba yang ditemukan dalam satu aeri pelapisan tanah yang tidak terputus sejak minimal satu juta tahun yang lalu.
Secara morfologi situs Patiayam merupakan sebuah kubah (dome) dengan ketinggian puncak tertingginya (Bukit Patiayam) 350 meter di atas muka laut. Di daerah Patiayam ini terdapat batuan dari zaman Plestosen yang mengandung fosil vertebrata dan manusia purba yang terendap dalam lingkungan sungai dan rawa-rawa.
Sejak 22 September 2005 situs Patiayam ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah. Sebelumnya situs ini sudah lama dikenal sebagai salah satu situs manusia purba (hominid) di Indonesia. Sejumlah fosil binatang purba ditemukan penduduk setempat seperti kerbau, gajah, dan tulang lain. Fosil gading gajah purba Stegodon trigonocephalus merupakan primadona Patiayam.
Rangkaian penelitian telah dilakukan di situs ini, mulai dari tahun 1931 saat peneliti asal Belanda Van Es menemukan sembilan jenis fosil hewan vertebrata. Berikutnya hingga tahun 2007 berbagai penelitian dilakukan dan ditemukan 17 spesies hewan vertebrata dan tulang belulang binatang purba antara lain : Stegodon trigonochepalus (gajah purba), Elephas sp (sejenis Gajah), Rhinocecos sondaicus (badak), Bos banteng (sejenis banteng), Crocodilus, sp (buaya), Ceruus zwaani dan Cervus atau Ydekkeri martim (sejenis Rusa) Corvidae (Rusa), Chelonidae (Kura-Kura), Suidae (Babi Hutan), Tridacna (Kerang laut), Hipopotamidae (Kudanil). Temuan fosil-fosil di Patiayam memiliki keistimewaan daripada fosil temuan di daerah lain karenakan sebagian situs yang ditemukan bersifat utuh.
Dari waktu ke waktu, makin banyak fosil purba ditemukan di situs ini, sehingga perlu dibangun museum khusus sebagai tempat penampungan fosil-fosil temuan. Museum Fosil Patiayam masih sangat sederhana, lokasinya di Desa Terban, Jekulo, Kudus, tidak jauh dari Dome Patiayam. Hingga sekarang terkumpul tidak kurang dari 1.3000 fosil purba berusia antara 700.000 sampai 1 juta tahun.
Selama ini Pemkab Kabupaten Kudus terus menyelamatkan dan melesarikan Situs Patiayam yang merupakan situs Prasejarah ikon masa depan dan bekerja sama dengan Balai Arkeologi Yogyakarta untuk penelitian dan ekskavasi.
Perlu di ketahui juga, di Pegunungan Patiayam juga terdapat sebuah goa bernama Goa Patiayam atau Goa Dalem. Banyak orang dari dalam dan luar daerah yang berziarang ke Goa Dalem ini. Untuk sampai ke goa tersebut, kita bisa mencapaikan dari Desa Terban dan Desa Gondoharum (RW IV, dukuh Kaliwuluh) dengan menggunakan kendaraan bermotor dan kemudian berjalan kaki melewati hutan dan jalan setapak



Senin, 05 Oktober 2015

SIJAGO MERAH MELALAP RUMAH WARGA

Kudus-Kembali sijago merah melahap pemukiman warga di pedawang, kecamatan Kudus Kota. Kali ini sijago merah melahap gudang dan rumah milik Bambang di desa Pedawang rt3/3, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus pada selasa, 06 Oktober 2015 pagi ini. Penyebab kebakaran di duga berasal dari salah satu pemilik rumah yang membakar sampah dan api nya menjalar ke gudang dan rumah. Dalam kebakaran ini tak menelan korban jiwa , 6 unit Damkar dan 1 unit Water Canon Polres kudus berada di lokasi kejadian untuk melakukan proses pemadaman dan berhasil di padam kan 1jam kemudian


Turnamen Volly Siliwangi Cup Kandang Mas


Kudus-Turnamen Bola Volly Siliwangi Cup Desa Kandang Mas hari ke 3 (tiga) Senin 05, Oktober 2015 mempertemukan dua Tim Obvag (Gembong) melawan Tim Vonsar (Jekulo), yang berhasil dimenangkan oleh Tim Vonsar (Jekulo)dengan skor 3-0 atau 3 set langsung (19-25, 21-25, 18-25). Dalam pertandingan Tim Vonsar (Jekulo) sangat diunggul karena kwalitas dan pengalaman pemain-pemain nya dalam setiap turnaamen yang diikut, Tetapi mereka tidak mau menganggap remeh sang lawan Tim Obvag (Gembong) begitu juga hal nya tim lawan juga tidak mau menyerah begitu saja. Set pertama penonton di buat kaget dengan permainan tim Obvag (Gembong) yang memegang kendali dengan skor 10-0 sebelum tim Vonsar (Jekulo) berhasil bangkit dan membuat pemain-pemain lawan melakukan kesalahan sendiri dan menyamakan kedudukan 18-18 sebelum akhir nya memenangkan set pertama dengan 25-18. Begitu juga dengan set ke-2 pemain-pemain Obvag (Gembong) banyak melakukan kesalahan mendasar dan berhasil dimanfaat kan oleh tim lawan sekaligus memenangkan set ini dengan skor 25-21. Set ke-3 tidak banyak berubah dengan pemain-pemain yang kaya pengalaman dan mental juara serta smash-smash tajam dan menukik membuat tim lawan tidak berkutik dan akhirnya memastikan set ke-3 denangan skor 25-18, sekaligus melangkah kebabak ke-2 dalam turnamen ini.

Sabtu, 03 Oktober 2015

TURNAMEN BOLA VOLLY SILIWANGI CUP DESA KANDANG MAS -2

Kudus-Turnamen Bola Volly Siliwangi Cup Desa Kandang Mas hari ke 2 (dua) sabtu 03, Oktober 2015 mempertemukan dua Tim Meteor (Hadivolo) melawan Putra Jenggala (Krapyak), yang berhasil dimenangkan oleh Putra Jenggala (Krapyak) dengan skor 3-0 atau 3 set langsung (17-25, 14-25, 19-25). Dalam pertandingan yang sangat sengit dan seru dan diwarnai badai debu di sekitar lapangan Tim Putra Jenggala (Krapyak) berhasil mengambil set pertama 25-17 dengan pemain pemain yang sangat tangguh dan skil yang mumpunih Putra Jenggala (Krapyak) sangat menguasai jalan nya pertandingan, begipun diset ke-2 Tim Putra Jenggala (Krapyak) sangat mendominasi permainan dengan smash-smash yang sangat mematikan berhasil mengambil set ke dua 25-14, memasuki set ke-3 Tim Meteor mampu memberikan perlawanan yang berarti dengan mengubah strategi dan pergantian pemain yang pas permainan menjadi lebih seimbang dan sempat membuat tim Putra Jenggala (Krapyak) kewalahan kejar mengejar angka pun tidak terelakan tetapi dengan pengalaman dan kwalitas pemain-pemain diatas tim lawan akhirnya Tim Putra Jenggala (Krapyak) menyudahi perlawanan Meteor (Hadivolo) 25-19 dan berhak maju kebabak selanjutnya.